[BREAD OF LIFE – GIVES LIFE] BOL365 | DAY 175

[BREAD OF LIFE – GIVES LIFE] BOL365 | DAY 175

Sabtu, 24 Juni 2023
Pembacaan Alkitab: Hakim-Hakim 16–18

“DI TENGAH PERSIMPANGAN”

Berkatalah perempuan itu kepadanya: “Bagaimana mungkin engkau berkata: Aku cinta kepadamu, padahal hatimu tidak tertuju kepadaku? Sekarang telah tiga kali engkau mempermain-mainkan aku dan tidak mau menceritakan kepadaku, karena apakah kekuatanmu demikian besar.” Lalu setelah perempuan itu berhari-hari merengek-rengek kepadanya dan terus mendesak-desak dia, ia tidak dapat lagi menahan hati, sehingga ia mau mati rasanya.”
(Hakim-Hakim 16:15-16)

Simson senang bermain-main dengan kekuatan yang dianugerahkan Tuhan kepadanya. Padahal kekuatan yang ia miliki seharusnya ia gunakan untuk membebaskan orang Israel dari penindasan oleh orang Filistin. Setelah berusaha dengan berbagai cara, orang Filistin tidak pernah dapat mengalahkannya, maka mereka memanfaatkan Delilah untuk mencari kelemahannya. Simson terpesona pada Delilah, ia menjadi terbelenggu oleh nafsu kepada perempuan asing yang jahat. Memang tiga kali Simson berhasil mengakali Delilah dan para raja Filistin yang mencari titik kelemahannya. Tetapi ancaman terakhir Deliah membuat jiwanya sangat tertekan, sampai rasanya seperti hampir mati. Simson berada dalam kebimbangan antara tugasnya sebagai seorang hakim yang diangkat atas Israel atau hasratnya untuk merebut hati Delilah. Pada akhirnya ia menyerah, memberitahukan rahasia kekuatannya, yaitu pada rambutnya. Setelah rambutnya dicukur, bukan hanya kehilangan kekuatannya, tetapi Tuhan juga meninggalkannya. Dengan mudah orang Filistin dapat menangkap, Menganiaya dan memenjarakannya.

Kisah Simson dan Delilah menggambarkan keadaan orang percaya yang berada di dalam persimpangan antara mengikuti jalan Tuhan atau kembali pada dosa lama. Harta, tahta, cinta, dan daya tarik dunia bisa digunakan oleh Iblis untuk membuat kita terpesona, sehingga bisa kembali jatuh ke dalam dosa. Jangan bermain-main dengan karunia Tuhan, jangan mau dibelenggu lagi dalam kenikmatan palsu, dan jangan sampai babak belur seperti Simson. Kita memerlukan Tuhan untuk bisa menjaga kekudusan hati dan hidup dalam kebenaran-Nya. Izinkan Roh Kudus mengambil alih kendali kehidupan kita, maka kita akan dimampukan untuk mengikuti kehendak-Nya dan mencapai tujuan akhir yang indah dan mulia.

Karunia dan kuasa yang diberikan Tuhan kepada anak-anak-Nya harus digunakan untuk kepentingan Kerajaan Allah, bukan untuk menyenangkan diri atau memuaskan keinginan daging.

No Comments

Post A Comment

×

Powered by WhatsApp Chat, Setup by GBI The City Tower

× Butuh Bantuan?