23 Apr [BREAD OF LIFE – GIVES LIFE] BOL 365 | DAY 114
Selasa, 23 April 2024
Pembacaan Alkitab, Bilangan 10-12
BERSUNGUT-SUNGUT ATAU BERSYUKUR?
Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan TUHAN tentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN mendengarnya bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api TUHAN di antara mereka dan merajalela di tepi tempat perkemahan
(Bilangan 11:1)
Bersungut-sungut adalah salah satu respon alami manusia dalam menghadadapi kesulitan. Namun, respon ini adalah respon yang negatif. Semakin sering kita bersungut-sungut, semakin mudah kita melupakan kebaikan Tuhan. Penelitian yang dilakukan oleh psikolog Dr. Robin Kowalski dari Clemson University dan rekan-rekannya, yang diterbitkan dalam jurnal Personality and Individual Differences pada tahun 2001 menjelaskan bahwa orang yang cenderung mengeluh atau bersungut-sungut memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah daripada mereka yang cenderung bersyukur dan lebih optimis. Dalam situasi sulit, manakah yang lebih sering kita lakukan? Bersungu-sungut atau bersyukur? Sejujurnya, saat kita berhenti sejenak merenungkan kebaikan Tuhan, ada banyak hal yang bisa kita syukuri dari pada mengeluh.
Saat kita terus-menerus bersungut-sungut, kita cenderung melihat segala sesuatu dari sudut pandang negatif. Hal tersebut tidak hanya mempengaruhi suasana hati kita sendiri, tetapi juga mempengaruhi pola pikir kita. Dalam kisah orang Israel di Bilangan 11:1, keluhan mereka tidak hanya menciptakan ketidakpuasan, tetapi juga menimbulkan murka TUHAN.
Belajarlah untuk bisa bersyukur, bahkan dalam situasi sulit sekalipun. Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan kita! Gusti mboten sare (Tuhan tidak tidur). Ada mujizat dalam bersyukur. Mari perbanyak bersyukur, sebab itulah yang dikehendaki Tuhan.
Dengan bersyukur, kita mengakui bahwa Tuhan adalah sumber segala kebaikan dalam hidup kita, dan percaya bahwa rencana-Nya pasti yang terbaik.
No Comments