[BREAD OF LIFE – GIVES LIFE] BOL365 | DAY 257

[BREAD OF LIFE – GIVES LIFE] BOL365 | DAY 257

Kamis,14 Sept 2023
Pembacaan Alkitab: Ayub 13–16

“JANGAN HIDUP & MATI SIA-SIA”

“Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.”(Ayub 14:1-2)

Seberapa lamakah seorang manusia bisa hidup? Para pemilik rekor manusia tertua di dunia di zaman modern ini tidak ada yang usianya melebihi 125 tahun. Manusia yang paling panjang umurnya di Alkitab adalah Metusalah, ia mencapai umur 969 tahun, Abraham mencapai umur 175 tahun, sedangkan umur Musa 120 tahun, ternyata semakin lama umur manusia semakin singkat. Memang benar, manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Dalam hal ini Ayub melihat asal mula kelemahan manusia, yaitu ia dilahirkan dari seorang perempuan. Mungkin kita berpikir perempuan sebagai kaum yang lebih lemah secara fisik (bdk. 1Ptr. 3:7) , tapi bukan karena kelemahan semacam itu, melainkan karena dosa yang diturunkan ketika seseorang dikandung oleh ibunya “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.” (Mzm 57:7) . Masalah dosa ini bukan hanya membuat seluruh keturunan Adam mati secara rohani, tetapi juga menggerogoti kehidupan manusia, sehingga semakin singkat umurnya di bumi. “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.” (Mzm 90:10) .

Bukankah semakin lama kita hidup, kita akan semakin sering melihat kejahatan yang terjadi, begitu pula penderitaan yang dialami oleh umat manusia yang semakin lama semakin berat itu? Konsekuensi dosa adalah maut, tetapi sebelum kematian itu datang, segala masalah yang dialami manusia akan membuatnya hidup penuh dengan kegelisahan. Manusia lahir, tumbuh seperti bunga yang berkembang, sedikit saja mengecap kesenangan lalu segala menderitaan fisik, mental, dan spiritual akan menghimpitnya; ia menjadi lemah dan layu, lalu tidak lama kemudian ia mati dalam kesia-siaan. Tentunya kita tidak menginginkan kehidupan dan kematian seperti ini bukan? Seberapa lamakah kita akan hidup di muka bumi ini, tidak ada yang mengetahuinya. Tetapi satu hal yang pasti: kita menginginkan hidup dalam sukacita dan damai sejahtera, hidup mengalami berkat dan kelimpahan, hidup yang singkat di bumi tapi penuh arti. Semuanya itu bisa tercapai apabila masalah dosa diselesaikan. Saat kita datang kepada Tuhan Yesus dan mengakui dosa kita, kita akan menerima pengampunan, penebusan, dan keselamatan, hidup kita dibenarkan dan dikuduskan-Nya. Berkat keselamatan akan memulihkan dan memberikan kedamaian serta sukacita yang seharusnya kita miliki. Hidup kita tidak berhenti pada kematian di bumi, sebab kehidupan yang kekal akan kita alami di surga.

No Comments

Post A Comment

×

Powered by WhatsApp Chat, Setup by GBI The City Tower

× Butuh Bantuan?