Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelum itu mereka bermusuhan (Luk. 23:12)
“Dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati siapa tahu,” begitulah bunyi pepatah yang menggambarkan bahwa hati manusia tidak mudah ditebak. Hari ini senang, lima menit kemudian bisa berubah oleh karena situasi yang terjadi. Hari ini bermusuhan, besoknya bisa menjadi teman. Bukankah hal itu juga yang sering terjadi dalam dunia politik? Herodes dan Pilatus pun menjadi satu contoh nyata bagi kita, bahwa saat itu sebelumnya mereka bermusuhan, tetapi karena mereka memiliki kepentingan yang sama mereka menjadi bersahabat.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan tentang bahaya dari persahabatan palsu, seperti yang terjadi pada Pilatus dan Herodes. Persahabatan yang didasarkan pada kepentingan atau situasi tertentu tidak akan bertahan lama. Saat situasi berubah atau kepentingan terpenuhi, persahabatan tersebut bisa dengan mudah berakhir. Kita pun harus waspada dalam memilih sahabat, tidak semua orang dapat mendukung dan mendorong kita mengalami pertumbuhan rohani. Jika kita salah pergaulan, kita akan semakin menjauh dari Tuhan (1 Kor. 15:33). Tentu kita tidak mau mengalami hal demikian! Pilihlah sahabat dengan bijaksana dan bangunlah pertemanan yang sejati yang berdasarkan kasih. Sahabat sejati akan memberikan dukungan yang kuat dalam hidup kita untuk bertumbuh dan berkembang dalam iman kepada Tuhan. Bersahabatlah dengan memperhatikan nilai-nilai Kerajaan Allah dan membangun persahabatan yang didasarkan pada iman dan kesetiaan kepada Tuhan, sehingga persahabatan kita memuliakan nama Tuhan.
Sahabat palsu akan meninggalkan kita saat kepentingannya terpenuhi, tetapi sahabat sejati akan terus mendorong kita maju saat kita terjatuh. God bless!!!
No Comments