Dan orang-orang yang menahan Yesus, mengolok-olokkan Dia dan memukuli-Nya (Luk. 22:63)
Pada ayat ini, Lukas mengisahkan bagaimana Yesus telah ditangkap dan dibawa ke hadapan para imam kepala, ahli Taurat, dan pemimpin bangsa Yahudi di pengadilan mereka. Di sana, orang-orang tersebut mulai mencemooh dan memukul Yesus, bahkan meminta Dia untuk meramalkan siapa yang memukul Dia. Meskipun Yesus adalah Tuhan yang berkuasa, Dia tidak membalas dendam ketika Ia disakiti. Sebaliknya, Dia meminta Bapa-Nya untuk mengampuni para pelakunya. Kita dapat belajar dari teladan ini untuk membiarkan Allah memimpin hidup kita dan mempercayakan diri kita sepenuhnya pada-Nya, bahkan ketika kita dihadapkan pada kesulitan dan ketidakadilan.
Tuhan Yesus hendak mengajarkan bahwa dalam hidup ini, kita dapat mengalami situasi di mana kita diperlakukan dengan tidak adil, bahkan mungkin disakiti oleh orang lain. Namun, seperti Yesus yang sabar dan tunduk pada kehendak Bapa-Nya, kita juga harus mempercayakan diri kita pada Tuhan dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Selain itu, kita juga harus mengasah sikap sabar, toleransi, dan pengampunan terhadap orang lain yang mungkin telah menyakiti kita. Dengan begitu, kita dapat menunjukkan kasih dan kebaikan Kristus kepada orang lain, dan menjadikan hidup kita sebagai bukti nyata dari iman kita.
Ketika kita diperlakukan tidak adil, biarkanlah hatimu dipenuhi dengan kasih dan pengampunan, seperti yang dilakukan oleh Kristus. God bless!!!
No Comments