“Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku.” (Luk. 22:61)
Sebagai manusia, seringkali kita memiliki naluri untuk “mencari aman” ketika diperhadapkan dengan situasi yang mendesak atau mengancam kita. Mencari aman disini berarti bahwa kita cenderung menghindar atau menyangkal akan suatu kenyataan dengan maksud agar kita tidak terkena masalah dan kita bisa selamat.
Pada ayat bacaan hari ini mengisahkan tentang penyangkalan Petrus sebanyak tiga kali setelah Yesus ditangkap. Ironinya, sebelum itu Petrus pernah mengatakan bahwa ia bersedia di penjara dan mati bersama Yesus (Luk. 22:33). Petrus cenderung mengikuti Yesus dari kejauhan menjaga jarak, hingga pada akhirnya beberapa orang bertanya apakah ia mengenal Yesus sebanyak tiga kali, dan ketiga kalinya juga Petrus menjawab dengan sangkalan yaitu bahwa ia tidak mengenal Yesus sama sekali.
Sikap dan respon Petrus menggambarkan masih adanya rasa takut saat menjadi pengikut Yesus. Hal ini juga mengingatkan bahwa sebagai orang percaya kita harus memiliki keberanian mendeklarasikan iman kita, apapun keadaan dan situasi yang kita hadapi. Jangan sampai menyangkal iman kita di hadapan Tuhan Yesus. Kita menyebut diri kita Kristen tetapi tidak melakukan hal yang berkenan bagi Tuhan. Kita berbicara tentang kehendak Tuhan tapi tidak melakukan apa yang Tuhan kehendaki. Kita menyebut diri murid Tuhan tetapi tidak melakukan ajaran Tuhan. Mari belajar dari kegagalan Petrus! Kita tidak lagi kompromi dengan dosa atau bahkan rela menyangkal iman kita demi mencari aman ketika diperhadapkan dengan pergumulan atau situasi mendesak. Mari pergunakan kesempatan yang kita miliki untuk menyatakan iman kita, bukan menyangkalnya.
Iman yang sejati akan mendorong kita memiliki keberanian untuk menyatakan kepercayaan kita di hadapan Tuhan Yesus. God bless!!!
No Comments