Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan (Luk. 22:26)
Hampir setiap orang memiliki keinginan untuk menjadi yang terbesar, sebab ketika menjadi yang terbesar akan mendapatkan pengakuan dan penghormatan dari orang-orang disekitarnya. Tidak ada orang yang maunya hanya dipimpin, mereka pasti ingin memimpin. Hal itu tampak di dalam sebuah organisasi atau institusi, baik di kalangan Kristen aau non-Kristen. Setiap pergantian pemimpin, mereka pasti langsung mencari penggantinya. Agar terpilih, mereka melakukan kampanye dan menyuarakan visi-misinya demi menarik pemilih.
Keingingan untuk menjadi yang terbesar terjadi di antara para murid Yesus, mereka mulai mempersoalkan tentang siapa yang terbesar di antara mereka. Padahal pada saat itu pengiringan mereka mengikut Yesus motivasinya belum benar, sebab mereka melihat Tuhan Yesus yang begitu tenar. Hal yang harus disadari adalah menjadi murid Kristus harus menjalankan tugas bukan sebagai orang yang harus dilayani namun sebagai orang yang melayani. Dan inilah yang harus diaplikasikan oleh kita sebagai hamba-hamba Tuhan saat ini. Melayani Tuhan bukanlah kesempatan untuk menerima hak istimewa, tetapi sebuah tanggung jawab yang harus dilakukan dengan penuh kerendahan hati di hadapan Allah. Kita tidak perlu mempersoalkan siapa yang terbesar sebagai hamba Tuhan, sebab setiap orang memiliki peranannya masing-masing sebagai anggota tubuh Kristus, tanggung jawab kita adalah melayani dengan sepenuh hati. Melayani adalah kehormatan, bukan beban.
Hidup yang menyenangkan adalah hidup yang dapat memuliakan nama Tuhan. God bless!!!
No Comments