Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata: “Jika demikian apakah arti nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru? (Luk. 20:17)
Membayangkan kehidupan Yesus pada masa itu sangatlah menyakitkan. Dari sisi kemanusiaan kita, rasanya kita tidak akan mampu menjalani kehidupan seperti Tuhan Yesus yang banyak mengalami penolakan dan penderitaan. Tuhan Yesus ditolak oleh orang-orang Yahudi dan banyak mendapatkan perlawanan dari para imam dan ahli Taurat. Hari ini, melalui perumpamaan yang disampaikan Tuhan Yesus, kita melihat lagi betapa jahat perbuatan ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala. Yesus mengumpamakan mereka sebagai penggarap-penggarap kebun anggur yang menganiaya hamba dan anak dari pemilik kebun anggur. Ini juga merupakan gambaran bangsa Israel yang berulang kali menolak keselamatan. Berkali-kali Allah mengutus nabi-nabi-Nya kepada mereka, hingga pada puncak-Nya, Dia mengirimkan Yesus, Anak-Nya untuk berbicara kepada mereka, namun tetap ditolak.
Sampai saat ini, masih banyak orang yang menolak Tuhan Yesus. Mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Namun, kita tidak perlu menjadi minder untuk terus memberitakan kabar keselamatan kepada semua orang. Bagi kita yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, jangan pernah meragukan atau menyia-nyiakan anugerah tersebut. Kita harus menjaga iman ini sampai akhir hidup kita. Sebab, percaya Tuhan Yesus berujung pada happy ending. Biarkan Dia masuk ke dalam hati dan hidup kita, agar hidup kita mengalami terobosan. Marilah kita selalu membuka hati dan menerima kedatangan-Nya setiap waktu. Jangan menolak Tuhan Yesus!
Mereka yang menolak Tuhan Yesus saat ini akan binasa dikekekalan nanti. God bless!!!
No Comments