13 Dec MENGANDALKAN TUHAN
kata-Nya kepada mereka: “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. (Luk. 9:3)
Menjadi pengikut Yesus bukan hanya sekedar untuk menerima berkat dan mujizat dari Tuhan, lebih dari itu, kita harus siap membayar harga, menyangkal diri, dan siap diutus oleh Tuhan. Percaya bukanlah soal sekedar selamat, tetapi setelah sadar diselamatkan, apa tindakan kita selanjutnya? Seharusnya kita memiliki kesadaran untuk menyelamatkan orang yang belum diselamatkan. Banyak orang Kristen hanya suka mendengar khotbah tentang berkat, kekayaan atau mujizat, tetapi ketika firman-Nya berisikan tentang suatu perintah untuk memberitakan Injil, seolah-olah mata dan telinga kita tertutup. Orang sukar untuk membayar harga.
Setelah Tuhan Yesus memilih para murid, mereka diutus oleh Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil. Dan para murid diminta untuk tidak membawa apa-apa dalam perjalanan. Apakah makna ucapan Tuhan Yesus tersebut? Sejujurnya Tuhan Yesus ingin mengajarkan para murid untuk hidup beriman dan mengandalkan-Nya. Karena Tuhan Yesus pasti akan menyertai dan memberkati mereka selama melakukan tugas pelayanan-Nya. Mereka tidak perlu memusingkan penghidupan-Nya saat melayani, sebab jika mereka kuatir akan penghidupannya, mereka sedang menghina Tuhan Yesus. Dalam mengikut Tuhan Yesus, apakah kita sudah benar-benar beriman dan mengandalkan Tuhan dengan segenap hati? Saat kita menerima tugas dan tanggung jawab dari Tuhan kita tidak perlu kuatir soal makanan dan minuman. Ia pasti akan memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya (Flp. 4:19). Andalkanlah Tuhan selalu!
Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya (2 Tim. 2:4). God bless!!!
No Comments