Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah. (Mrk. 14:38)
Pandemi covid-19 telah memaksa orang-orang untuk mengalami perubahan cara hidup, salah satunya adalah budaya menggunakan masker. Hanya sedikit orang yang terbiasa menggunakan masker saat bepergian, namun pada masa pandemi covid semua orang diwajibkan untuk menggunakan masker. Masker merupakan penghalang sederhana yang bisa membantu mencegah percikan pernapasan yang berisi virus dari orang lain atau lingkungan sekitar masuk ke dalam tubuh kamu. Bukankah kegunaan masker hampir sama dengan doa? Doa menjadi sebuah tameng bagi hidup kita agar terhindar dari virus dosa. Kita berdoa bukan supaya Allah menghindarkan kita dari pencobaan, tetapi melalui doa Allah menolong kita sehingga kita tidak jatuh ke dalam dosa pada waktu dicobai.
Pada saat Taman Getsemani, Tuhan Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk berjaga-jaga dan berdoa, supaya mereka jangan jatuh dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah. Meskipun di dalam diri kita ada kemauan untuk berbuat, tetapi yang sering kali kita lakukan adalah sebaliknya. Benar yang dikataka Paulus, bahwa “Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.” (Rm. 7:19). Karena itu kita harus berdoa supaya Tuhan memberikan kekuatan kepada kita untuk melaksanakan kemauan yang baik itu, sehingga hidup kita terhindar dari dosa. Kenakanlah selalu masker rohani kita agar terhindar dari segala bentuk penyakit dosa yang membuat kita jauh dari Tuhan.
Tidak ada yang sia-sia di dalam doa, melalui doa kita dimampukan untuk hidup dalam kehendak Tuhan. God bless!!!
No Comments