Dan Ia berkata kepada mereka: “Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang (Mat. 14:24)
Dalam perjamuan makan Paskah, selain Roti tidak beragi, ada elemen penting lainnya yaitu darah anak domba yang disembelih. Penyembelihan anak domba yang tak bercacat ini mengingatkan pada peristiwa tulah ke sepuluh di kitab Keluaran, yaitu kematian anak sulung. Dengan darah anak domba yang dibubuhkan di pintu-pintu rumah orang Israel, maka mereka diluputkan dari tulah tersebut (Kel. 12:24-28). Darah tersebut merupakan darah perjanjian yang Tuhan janjikan kepada bangsa Israel. Apa yang tertulis di dalam perjanjian Lama merupakan gambaran (typology) yang terjadi di dalam Perjanjian Baru dan digenapi di dalam Tuhan Yesus. Darah Tuhan Yesus yang tercurah di kayu salib adalah darah yang sangat mahal dan berharga. Anak Domba Allah yang tidak bercacat cela dan tidak bernoda. Darah tersebut memiliki kuasa untuk menghapus dosa manusia. Oleh karena darah Kristus kita menerima pengampunan dosa dan diselamatkan.
Momen Perjamuan Kudus yang kita lakukan merupakan sebuah sakramen untuk mengenang kematian dan pengorbanan-Nya di kayu salib. Jangan jadikan moment tersebut hanya diperingati satu bulan sekali saja, tetapi sepanjang hidup kita. Sehingga melalui kematian-Nya kita tidak lagi hidup di dalam dosa. Darah Yesus telah mengubah segalanya. Kita yang seharusnya menjadi orang-orang terhukum, kini merdeka dan dilayakkan untuk menerima segala berkat yang Tuhan sediakan. Gunakan kemerdekaan ini untuk hidup semakin berkenan di hadapan Kristus.
Pengorbanan Kristus membuat kita hidup dalam pengharapan dan kemerdekaan. God bless!!!
No Comments