Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. (Mrk. 9:6)
Pada umumnya banyak orang Kristen lebih takut kepada Setan dari pada takut kepada Tuhan Yesus. Ketakutan kepada Setan dan kepada Yesus merupakan ketakutan yang berbeda. Takut kepada Setan adalah ketakutan yang menyebabkan intimidasi, sedangkan takut kepada Yesus merupakan ketakutan karena kita menghormati-Nya sebagai Tuhan. Rasa hormat dan takjub inilah arti dari “takut akan Allah” bagi orang-orang Kristen. Inilah faktor yang memotivasi kita untuk berserah pada sang Pencipta alam semesta. Dalam peistiwa Yesus dimuliakan di atas gunung, Petrus, Yakobus dan Yohanes melihat Tuhan Yesus berubah wujud, atau yang kita kenal dengan transfigurasi. Hal itu membuktikan bahwa Yesus adalah Mesia. Namun, Petrus masih belum bisa menangkap makna kemesiasan Yesus. Markus menyebut tindakan Petrus itu sebagai ketidaktahuan
Takut akan Allah adalah dasar bagi kita untuk mengikuti jalan-Nya, melayani Dia, dan terutama, mengasihi Dia. Takut akan Allah lebih dari sekedar kita menghormati-Nya, sikap itu harus dimanifestasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Rasa takjub, kagum atau hormat kita kepada-Nya tidak ada artinya jika hal itu tidak diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, rasa takut akan Allah membuat kita hidup menjauhi dosa, sebab dosa adalah hal yang sangat dibenci oleh Allah. Kita belajar untuk memahami dan melakukan apa yang menjadi kesukaan-Nya. Mari tunjukkanlah sikap takut akan Allah dalam hidup sehari-hari.
Rasa takut akan Allah harus dimanifestasikan dalam hidup sehari-hari yang membuat kita hidup menjauhi dosa. God bless!!!
No Comments