Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?” (Mrk. 4:41)
Bagaimana perasaan kita juga ada seorang sahabat yang sudah sekian lama kita kenal tetapi dia tidak mengenal kita dengan baik? Tentu hal tersebut akan membuat hati kita marah dan kecewa. Tampaknya hal ini juga yang membuat Yesus begitu marah kepada murid-murid-Nya. Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk menyeberang pada waktu hari sudah petang. Ia bersama murid-murid-Nya berada di perahu yang sama menyeberangi danau. Ia menyertai murid-murid-Nya menyeberangi danau yang terkenal dahsyat anginnya. Dalam perjalanannya, ternyata benar bahwa perahu mereka di terjang badai. Melihat hal tersebut, para murid-murid-Nya ketakutan, padahal mereka sedang bersama Yesus. Mereka takut, karena mereka tidak mengenal siapa Yesus yang sebenarnya. Meskipun mereka sudah melihat mujizat yang diperbuat Yesus, mereka tidak menyadari bahwa Yesus adalah Tuhan.
Dalam perjalanan iman kita dengan Tuhan Yesus, kita pun sering berlaku seperti itu. Kedewasaan rohani kita tidak dipengaruhi oleh lamanya seseorang menjadi orang Kristen. Jika iman kita tidak berakar dengan kokoh, kita akan mudah digoyahkan dengan badai kehidupan yang menerpa. Kita cenderung fokus kepada masalah, bukan kepada Tuhan Yesus. Ketakutan yang berlebihan bisa membuat kita tidak bisa percaya kepada Tuhan yang menyertai kita. Sadarlah bahwa kita sedang berjalan dengan Tuhan di atas segala tuhan, kenalilah Dia sebagaimana Ia mengenal kita. Hidup kita ada di dalam tangan-Nya. Tidak perlu takut yang berlebihahan dalam menghadapi pergumulan hidup ini.
Ketakutan kita terhadap masalah adalah bukti kita tidak mengenal dan beriman kepada Yesus. God bless!!!
No Comments