Lalu Yesus berkata kepada mereka: “Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. (Mrk. 4:21)
Bagaikan berdiri di rumah kaca itulah hidup kita sebagai manusia. Semua orang bisa melihat kehidupan kita, baik dan buruknya hidup kita pasti akan dilihat oleh orang-orang di sekitar kita. Banyak mata yang melihat hidup kita, karena itu, sudah sepatutnya kita memerhatikan cara hidup kita. Yesus mengingatkan identitas kepada semua pengikut-Nya untuk memancarkan terang. Seperti pelita yang ditaruh di bawah kaki dian, cahayanya menerangi sekitarnya. Namun, yang terjadi saat-saat ini banyak orang-orang percaya yang cahayanya meredup. Mereka mengabaikan fungsi hidupnya sebagai pelita, bahkan ada yang sampai meninggalkan posisinya sebagai pelita.
Orang mungkin bisa melihat hidup kita baik-baik saja, tidak ada seorang pun yang tahu apakah kita sedang bertumbuh secara rohani atau sedang mengalami kemerosotan rohani. Bahaya kemurtadan meningkat sebanding dengan kemunduran kerohanian seseorang. Ingatlah, bahwa kita adalah pelita yang harus berfungsi untuk memancarkan terang untuk sekeliling kita. Tidak perlu malu sebagai seorang pengikut Kristus. Jika kita semua orang percaya malu atau tidak mau menjadi saksi, dunia akan terus hidup dalam kegelapan. Setelah memahami identitas kita sebagai pengikut Kristus, kita harus memiliki tekad untuk menyatakan kebenaran dan kehendak Allah.
“…hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Matius 5:16). God bless!!!
No Comments