Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus (Mat. 27:32)
Matius 27 merupakan kisah bagaimana Tuhan Yesus disalibkan. Banyak darah yang keluar dari tubuh akibat luka cambuk yang diterima oleh Tuhan Yesus. Melihat fisik Yesus sudah lemah, para serdadu memaksa Simon dari Kirene memikul salib Yesus sampai di Golgota. Semua penderitaan, kesakitan, olok-olokan, dan hujatan yang Tuhan Yesus terima demi keselamatan manusia yang dikasihi-Nya. Kita tidak layak untuk kerajaan sorga sekarang dilayakkan untuk masuk ke dalam kerajaan sorga. Namun demikian, apakah respon kita?
Apa yang dilakukan oleh Simon orang Kirene menjadi satu ajaran penting bagi kekristenan masa kini. Kita yang percaya kepada Kristus diselamatkan bukan untuk berdiam diri, tetapi ada panggilan yang harus dilakukan oleh kita, yaitu memikul salib. Kita tidak boleh terjebak dalam zona nyaman di era kekristenan masa kini. Di tengah dunia yang menawarkan serba instan, di dalam Kristus tidak ada yang instan. Ada konsekuensi atau harga yang harus dibayar. Ada kemauan untuk memikul salib, meninggalkan segala dosa. Selain itu, jika Kristus sudah berkorban sedemikian rupa bagi keselamatan manusia, maukah kita juga berkorban bagi orang-orang yang belum mengenal Kristus agar mereka diselamatkan? Mari pikul salib Kristus, beritakanlah Injil.
Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. (1 Kor. 9:16). God bless!!!
No Comments