Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, (Mat. 27:3)
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa “Penyesalan selalu datang terlambat.” Nampaknya hal inilah yang dialami oleh Yudas. Yudas merupakan murid yang menyerahkan Tuhan Yesus kepada imam-imam kepala untuk diadili, dan pada akhirnya Yesus dihukum mati. Melihat hal tersebut, Yudas menyesal. Penyesalan itu dibuktikan Yudas dengan mengembalikan tiga puluh keping uang perak yang diterimanya dari para imam kepala. Namun, tindakan Yudas tidak dipedulikan oleh imam-imam kepala yang sudah begitu membenci Tuhan Yesus. Yudas pun meresponi penyesalannya dengan cara yang salah, kita bisa melihat bahwa ia mati gantung diri (Mat. 27:5). Apa yang dilakukan Yudas bukanlah wujud pertobatan.
Sebagai orang percaya yang masih hidup di dunia ini, hidup kita tidak pernah terlepas dari dosa. Saat belum percaya Yesus, kita mengejar dosa. Tetapi saat kita sudah percaya Yesus, kita dikejar dosa. Bagi orang yang percaya saat melakukan dosa, kita datang kepada Tuhan Yesus dengan sikap penyesalan yang dibarengi dengan pertobatan, artinya kita berjanji untuk melakukan dosa lagi. Apa yang dilakukan Yudas merupakan kesalahan, seandainya Yudas meminta ampun kepada Tuhan Yesus, tentu Ia akan mengampuni dan menyucikan kita dari segala dosa. Apapun dosa dan penyesalan kita, bawalah di hadapan Tuhan Yesus dengan sikap yang benar, Ia akan menolong kita.
Responi penyesalan kita dengan sikap yang benar dan memiliki kemauan untuk bertobat. God bless!!
No Comments