dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia. (Mat. 26:4)
Pada dasarnya manusia selalu ingin dianggap lebih baik dari orang lain. Jika tidak memiliki sikap hati yang benar, saat muncul seseorang yang lebih darinya maka ia akan menyusun rencana untuk menjatuhkan. Inilah yang dilakukan oleh imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi kepada Tuhan Yesus. Kehadiran Yesus ditengah-tengah mereka membuat popularitas mereka terancam, maka dari itu mereka menyusun rencana untuk menjatuhkan bahkan membunuh Tuhan Yesus. Sebaik apapun yang dilakukan Tuhan Yesus kepada mereka tidak akan mengubah kebencian mereka kepada Tuhan Yesus.
Bagaimana dengan hidup kita, saat ada seseorang yang dihormati dan dihargai lebih dari kita, apakah hati kita akan tetap bersukacita? Apakah kita akan tetap bersahabat dengan orang tersebut? Atau justru sebaliknya, kita akan berusaha menjatuhkan orang tersebut sama seperti yang dilakukan para imam kepada Tuhan Yesus. Seharusnya saat ada orang yang lebih dari kita membuat kita termotivasi untuk belajar agar kita pun dapat seperti dia, bahkan menjadi orang yang lebih dari orang tersebut dalam hal positif. Bukan berusaha menjatuhkannya, memfitnah, bahkan membunuhnya. Sikap hati ini seperti ini tentu tidak membuat seseorang hidupnya menjadi berkat, tetapi menjadi batu sandungan. Biarlah hati kita di dapati oleh Tuhan bersih dan tulus, dan tidak ada sikap iri dan dengki.
Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya. (Mzm. 73:1). God bless!!!
No Comments