datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. (Mat. 26:7)
Setiap manusia pasti memiliki keinginan untuk selalu diberi yang terbaik dalam segala hal. Tidak ada seorang pun yang mau diberi dengan pemberian busuk. Bayangkan saja jika ada tetangga kita datang membawa sekeranjang mangga untuk diberikan kepada kita, namun mangga itu busuk? Tentu kita akan kecewa dengan apa yang diberikan oleh tetangga kita. Demikian pula dengan apa yang kita berikan kepada Tuhan Yesus, kita belajar memberi yang terbaik untuk Dia. Dalam hal ini kita belajar dari seorang perempuan yang mengurapi Yesus. Sebelum Tuhan Yesus disalibkan, perempuan tersebut datang dan meminyaki Yesus. Menuangkan minyak wangi menunjukkan penghormatan yang besar dalam budaya zaman itu, apalagi minyak yang mahal harganya. Namun, murid-murid menganggap bahwa apa yang dilakukan olehnya. Tentu memberi yang terbaik tidak dimaksudkan kita harus memberi barang-barang yang mahal, tetapi yang dimaksudkan adalah kita memberi dengan segenap hati sesuai dengan kemampuan dan kekuatan kita.
Bagaimanakah dengan pemberian kita saat ini? Apakah kita sudah memberikan yang terbaik untuk Tuhan Yesus? Perintah pertama dan utama yang diberikan Yesus adalah “Kasihilah Tuhan, Allahmu, ….” Kasihilah, sebuah kata kerja. Ketika kita mengasihi Allah, kita memercayai dan menaati-Nya. Kita tidak bisa mengasihi tanpa memberi sesuatu bagi orang yang kita kasihi. Berikanlah yang terbaik bagi Kristus!!!
Kasih yang sejati akan mendorong kita untuk memberi yang terbaik. God bless!!!
No Comments