“Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.” (Mat. 18:15)
Setiap orang pasti pernah melakukann kesalahan. Tidak ada satu orang pun yang tidak pernah melakukan kesalahan, sebab pada hakikatnya kita adalah manusia yang masih penuh dengan kelemahan. Setiap hari kita belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik di hadapan Tuhan. Saat seseorang sedang belajar, tidak ada orang yang otomatis langsung baik. Ada kesalahan-kesalahan yang dilakukan, dan hal itu dapat dijadikan pembelajaran hidup. Dalam ayat Mat 18:15-17 Yesus menguraikan cara mendisiplinkan atau menerima kembali seorang saudara Kristen yang berbuat dosa kepada seorang anggota lain di dalam gereja. Kita tidak berdiri sebagai hakim, tetapi kita harus belajar menegur dengan kasih. Sebab seberdosa dan sesalah apapun seseorang harus tetapi dikasihi, supaya ia datang kepada Kristus dan menerima pengampunan dari-Nya.
Tuhan Yesus mengajarkan langkah-langkah untuk menegur dengan bijaksana agar tidak bersikap berdasarkan kehendak sendiri. Ketika kita menegur atau menasihati saudara yang melakukan pelanggaran, kita perlu meminta hikmat Tuhan. Supaya orang yang kita tegur diberikan kelembutan hati, sehinga ia mengalami perubahan hidup. Jangan sampai kita sebagai orang percaya bersikap acuh tak acuh terhadap orang yang melakukan kesalahan atau dosa. Kita tidak boleh membiarkan mereka hidup dalam kesalahannya. Tunjukanlah kasih Kristus kepada mereka, walaupun mereka melakukan kesalahan, Tuhan Yesus tetap mengasihi mereka. Dengan demikian kita dapat saling membangun sebagai anggota tubuh Kristus.
Teguran kita bisa menjadi dukungan yang sangat berarti bagi sesama kita untuk bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus. God bless
No Comments