“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. (Mat. 7:1)
Kebiasaan buruk seseorang adalah merasa diri paling benar, sedangkan orang lain selalu salah dimatanya. Suka membesar-besarkan kesalahan orang lain dan mengkritisinya secara berlebihan, bahkan menjatuhkan orang sampai srendah-rendahnya. Suka mengkritik, tetapi tidak suka dikritik. Tidakkah kemunafikan semacam ini dibenci oleh Yesus? Oleh karena itu dalam khotbah-Nya dibukit, Yesus menekankan untuk jangan menghakimi, supaya kita tidak dihakimi. Takaran apa yang kita berikan kepada orang, itulah yang akan kita terima.
Orang percaya harus pertama-tama tunduk kepada standar kebenaran Allah sebelum berusaha untuk meneliti dan mempengaruhi perilaku orang Kristen lain (Mat 7:3-5). Menghakimi dengan cara yang tidak adil juga mencakup hal mengecam seorang yang berbuat salah tanpa ingin melihat orang itu kembali kepada Allah dan jalan-Nya. Berhentilah bersikap munafik sebagai orang percaya, supaya hidup kita tidak sama seperti para ahli taurat dan orang farisi, yang suka mendakwa orang lain dengan ukurannya sendiri.
Koreksilah diri kita terlebih dahulu sebelum kita menilai orang lain, apakah hidup kita sudah benar di mata Tuhan? Mengakimi bukanlah cara terbaik untuk menilai seseorang, cara terbaiknya adalah dengan menegur dengan kasih supaya ia kembali ke jalan yang benar.
Gunakanlah cara Tuhan saat melihat kesalahan orang lain, tegurlah dengan kasih tanpa harus menghakimi.
God bless!!!
No Comments