Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. (Mat. 5:4)
Bagaimana perasaan kita saat melakukan dosa? Apakah kita tetap merasakan sukacita atau dukacita? Firman Tuhan hari ini mengingatkan untuk berdukacita. Dukacita yang dimaksud bukan dukacita ditinggal oleh orang yang kita kasihi. Dukacita yang dimaksud adalah “Berdukacita” artinya merasa sedih atas kelemahan kita sendiri karena tidak mampu memenuhi standar kebenaran Allah dan kuasa kerajaan-Nya (Mat 5:6; 6:33). Itu juga berarti berdukacita karena hal-hal yang menyedihkan hati Allah, berbagi rasa dengan Allah dan ikut berduka bersama-Nya atas dosa, kebejatan, dan kekejaman yang tampak di dunia.
Dukacita seperti inilah yang akan mendatangkan pengampunan dari Tuhan. Kita hidup di dunia ini harus memenuhi standar yang Allah inginkan, yaitu mencapai keserupaan dengan Kristus. Galatia 2:20 menuliskan, bahwa “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” Kita sekarang milik Kristus, artinya kita tidak boleh lagi hidup sesuai dengan standar pribadi yang cenderung mengikuti keinginan duniawi. Menyadari ketidaklayakan di hadapan Tuhan akibat dosa-dosa mendatangkan perkenanan Tuhan. Orang percaya yang telah dijamah oleh kuasa Roh Kudus tidak akan bersukacita karena dosa-dosanya. Ia pasti akan segera datang kepada Kristus untuk menyelesaikan dosa-dosanya, sebab hanya Kristuslah yang dapat mengampuni dosa. Kita perlu mengoreksi diri dan bertobat setiap hari di hadapan Kristus, menyadari bahwa hidup kita tidak sempurna.
Orang yang benar-benar percaya kepada Kristus tidak akan bersukacita di dalam dosa-dosanya. God bless!!!
No Comments