Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. (Mat. 2:16)
Keputusan yang diambil karena tidak berdasarkan firman Tuhan pada akhirnya akan mendatangkan kerugian. Hal itulah yang dilakukan oleh Herodes. Herodes bukanlah orang yang takut akan Tuhan, wajar saja apa yang dilakukan hanya untuk kepentingannya sendiri. Ia tidak memikirkan bagaimana isi hati Tuhan atas segala tindakannya. Pada saat itu ia mengambil keputusan dilandasi oleh perasaan ‘insecure’ yang membuatnya melakukan perbuatan jahat dan keji. Ia sangat marah karena merasa telah diperdaya oleh orang Majus, akibatnya ia melampiaskan kemarahannya dengan membunuh semua anak di Betlehem yang berumur 2 tahun ke bawah. Tindakannya merugikan orang lain dan mendukakan hati Tuhan.
Demikian pula dengan hidup kita, seringkali kita mengambil keputusan pada saat marah, bahkan kita tidak pernah meminta tuntunan Tuhan melalui doa, akibatnya keputusan kita mendatangkan masalah bagi hidup kita, bahkan merugikan orang lain. Tuhan inginkan untuk hidup menjadi berkat, sehingga apapun yang kita lakukan harus membawa dampak positif bagi hidup orang lain, minimal tidak meresahkan orang lain. Kita memiliki Alkitab, dan itu cukup menolong kita dalam mengambil keputusan dengan benar. Berhenti untuk mengandalkan diri sendiri, ambillah keputusan kita bukan untuk kemuliaan kita sendiri, tetapi untuk kemuliaan Tuhan. Bukan berdasarkan emosi sesaat, tetapi berdasarkan firman.
“Apapun keputusan yang kita ambil harus bertujuan untuk kemuliaan Tuhan, bukan untuk kemuliaan kita sendiri.” God bless
No Comments