Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. (Mat. 9:22)
Mengamati kisah perempuan yang sakit pendarahan 12 tahun, muncullah sebuah pertanyaan, apakah mungkin seorang yang sakit pendarahan selama 12 tahun itu bisa bertahan hidup? Secara medis hal itu mustahil terjadi. Jika memang ada orang yang sakit pendarahan, menurut medis ia hanya dapat bertahan 1 atau 2 tahun. Ia pasti membutuhkan transfusi darah setiap waktu. Terlebih lagi wanita tersebut hidup dimana ilmu kedokteran masih belum maju seperti zaman sekarang. Jika ia bisa hidup, itu adalah mukjizat.
Pada saat keadaan yang ia alami membuat ia kehilangan segalanya dalam materi. Secara sosial, ia dikucilkan, karena pada saat itu ia dianggap najis (Im. 15:19-31). Secara fisik tentu ia mengalami kelelahan menahan sakitnya. Saat dalam pergumulan, tidak ada pelukan, tidak ada yang menguatkannya, tetapi saat Ia melihat Kristus, Ia beriman bahwa Yesus sanggup menyembuhkan. Hasil dari tindakan imannya, ia mengalami kesembuhan. Di dalam menjalani hidup ini, kita tidak bisa berharap kepada manusia, kita hanya perlu memfokuskan kehidupan kita hanya kepada Yesus, sebab Ialah sumber pertolongan dan pengharapan kita di dalam kesesakan. Yesus adalah satu-satunya jawaban hidup kita.
Sumber pertolongan dan pengharapan kita hanyalah Yesus, maka dari itu fokuskanlah pandangan kita hanya kepada Yesus saja. God bless!!!
No Comments