[BREAD OF LIFE – GIVES LIFE] BOL365 | DAY 61

[BREAD OF LIFE – GIVES LIFE] BOL365 | DAY 61

Jumat, 1 Maret 2024
Pembacaan Alkitab: Kejadian 22-24

“TUHAN YANG MENYEDIAKAN”

“Dan Abraham menamai tempat itu: “TUHAN menyediakan”; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: “Di atas gunung TUHAN, akan disediakan”.
(Kejadian 22:14)

Ketika Tuhan menguji iman Abraham dengan cara menyuruhnya untuk mengorbankan Ishak,ia sungguh-sungguh melakukannya walaupun dengan penuh kesedihan. Memang Abraham sangat mencintai Ishak -anak yang dijanjikan Tuhan dan begitu lama dinantikannya itu, tetapi ia harus membuktikan bahwa kasih dan ketaatannya kepada Tuhan jauh lebih besar dari pada kasihnya kepada Ishak. Kesungguhan Abraham bisa dilihat saat ia naik ke atas gunung Moria dan mengikat Ishak di atas mezbah, dengan cara yang persis seperti orang yang mengikat anak domba jantan yang akan disembelih untuk korban sembelihan dan bakaran.

Sebelum Abraham mengulurkan tangan, bersiap untuk memotong dengan pisau, ternyata seekor domba jantan -yang tanduknya tersangkut pada belukar- muncul sebagai pengganti Ishak. Oleh sebab kejadian itu Abraham menamai tempat itu Yehwah Yireh (Jehovah Jireh), artinya: Tuhan menyediakan. Di atas gunung itulah Tuhan menyediakan korban pengganti Ishak. Dalam naskah bahasa Ibraninya, kata “menyediakan” ditulis “yera’eh” yang artinya bisa “menyediakan” bisa juga “muncul, memperlihatkan diri.” Dengan demikian kita bisa memaknai bahwa di gunung itu Tuhan telah memperlihatkan diri-Nya, menunjukkan kasih-Nya, dengan cara menyediakan domba jantan itu. Hal ini sesuai dengan perkataan Abraham kepada Ishak saat ia mengajaknya naik ke atas gunung untuk dikorbankan: “… Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku …” di Kejadian 22:8, sebuah perkataan sebenarnya yang tidak dimaksudkan untuk menghibur anaknya itu, melainkan diucapkan dengan iman yang besar kepada Allah.

Tuhan tidak pernah pernah mempermainkan orang yang percaya kepadanya. Apabila kita mengalami kesulitan atau menemui masalah besar, mungkin Tuhan sedang menguji iman kita kepada-Nya. Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah mengambil dan tidak pernah mencobai, tetapi sebaliknya, ujian iman yang diberikan-Nya akan menghasilkan ketekunan, dari ketekunan itu seharusnya kita bisa menghasilkan buah yang matang dan sempurna.

No Comments

Post A Comment

×

Powered by WhatsApp Chat, Setup by GBI The City Tower

× Butuh Bantuan?