Dan Yusufpun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih (Mat. 27:59)
Setelah Yesus mati di kayu salib, ada seorang murid Yesus menghadap Pilatus untuk meminta izin menurunkan tubuh Yesus dan memberikan pemakamam yang layak bagi Tuhan Yesus. Dia adalah Yusuf dari Arimatea. Menurut catatan Markus, Yusuf merupakan anggota Majelis Besar Sanhedrin Yahudi (Mrk. 15:43). Tidak seperti kebanyakan pemuka agama yang lain yang membenci Yesus, Yusuf adalah orang yang mengasihi Yesus. Yusuf pun mengambil mayat Tuhan Yesus, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih. Yusuf memberikan yang terbaik bagi Tuhan, mengubur dan mengapani mayat-Nya dengan layak. Ia setia melayani Yesus sampai dengan kematian-Nya.
Dalam masa-masa seperti ini, masihkah kita memberikan yang terbaik untuk Tuhan di dalam melayani-Nya sebagaimana Ia telah memanggil kita? Terkadang karena kita sudah biasa melayani Tuhan, kita hanya sekedar melyani-Nya, tanpa meminta pengurapan dari Tuhan Yesus. Banyak dari kita membutuhkan Tuhan Yesus saat dalam keadaan terjepit, saat masalah tidak ada solusi lagi. Hiduplah dengan komitmen yang tinggi bagi Tuhan untuk terus memberi yang terbaik bagi-Nya, walau situasi hidup yang kita alami tidak sesuai dengan apa yang diharapkan! Kiranya apa yang kita berikan kepada-Nya tidak bergantung pada keadaan hidup kita.
Jika kita sadar bahwa yang kita layani adalah Tuhan yang besar, kita tidak akan memberikan sesuatu yang biasa, tetapi yang terbaik. God bless!!!
No Comments