Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” (Yoh. 2:16)
Bait Allah adalah tempat di mana orang Israel melakukan peribadatan dan memuja Allah. Orang-orang Yahudi menjadikan tempat di mana mereka melakukan korban, doa, puji-pujian, dan pemujaan. Bait Allah juga merupakan tempat di mana orang Israel percaya Allah hadir secara khusus. Bait Allah menjadi simbol kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya. Namun, tempat yang kudus tersebut malah dijadikan tempat tidak kudus oleh para imam. Bukan hanya menjadi kotor oleh binatang-binatang yang diperjualbelikan, melainkan juga bisnis kotor yang terjadi di dalamnya. Melihat hal tersebut, Tuhan Yesus pun marah kepada para imam dan mengusir mereka agar tidak menodai Bait Allah lagi.
Saat ini, Bait Allah bukan tertuju kepada bangunan saja, tetapi Bait Allah yang sesungguhnya adalah hidup kita. Tuhan Yesus tentu tidak senang jika Ia melihat dosa berkuasa atas hidup kita. Ia menginginkan kita untuk mempergunakan tubuh kita menjadi alat kemuliaan-Nya. Ingatlah bahwa hidup kita telah ditebus melalui pengorbanan Yesus di kayu salib, jangan sampai kita menyalibkan Kristus kedua kalinya dengan melakukan dosa. Hidup kita sebagai bait Allah harus menjadi tempat di mana kita melakukan peribadatan dan memuja Allah.
Ketika kita hidup sesuai dengan Firman-Nya, Roh Kudus akan berdiam dalam hidup kita, dan hidup kita akan memuliakan-Nya. God bless!!
No Comments