Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka (Luk. 22:4)
Seringkali dalam dunia politik kita menjumpai istilah “mana kawan dan mana lawan.” Terlebih lagi menjelang pemilu, partai-partai mencari koalisi antara satu dengan yang lainnya. Tujuannya adalah agar mereka mendapatkan suara terbanyak di pemilu, sehingga pemimpin yang mereka calonkan menang. Masalahnya yang sering terjadi adalah partai yang hari ini berkoalisi, di pemilu yang akan datang bisa menjadi lawan. Kenapa bisa terjadi demikian? Karena mereka memiliki kepentingan.
Hari ini kita belajar tentang pengkhianatan Yudas kepada Tuhan Yesus. Pemilihan Yudas bukanlah kegagalan Tuhan Yesus, sebab Yudaslah yang memilih untuk berkhianat kepada Tuhan Yesus. Pertanyaan yang sama adalah kenapa Yudas begitu tega mengkhianati Tuhan Yesus? Karena Yudas memiliki kepentingan, yaitu agar ia mendapatkan uang. Oleh karena uang orang bisa menyakiti hati Tuhan, tidak sedikit hal itu terjadi di dalam dunia pelayanan. Pastikan kepentingan kita melayani Tuhan bukan karena uang, tetapi karena mengasihi Tuhan Yesus. Jika pelayanan kita didasarkan pada uang, pelayanan kita tidak pernah menyenangkan hati Tuhan.
Yudas menjadi contoh nyata bagi kita, bahwa orang yang dekat dengan Tuhan Yesus pun bisa berkhianat. Hal itu terjadi karena Yudas tidak pernah mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus dengan benar. Maka dari itu, pengiringan kita akan Yesus harus didasarkan pada iman yang benar, bukan karena berkat-berkat-Nya. Dengan demikian kita tidak akan mengkhianati-Nya, melainkan hidup kita akan memuliakan-Nya.
Tundukkanlah kepentingan pribadi kita dibawah kepentingan Tuhan Yesus atas hidup kita. Kepentingan-Nya pasti yang terbaik untuk kita! God bless!!!
No Comments