“Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.” (Luk. 20:38)
“Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.” (Luk. 20:38)
Dalam perikop bacaan ini, kita melihat situasi dimana para orang Saduki bertanya kepada Yesus mengenai ada atau tidaknya kehidupan setelah kematian. Dalam hal ini, orang Saduki tidak mempercayai adanya kehidupan setelah kematian. Pertanyaan itu timbul bukan hanya karena rasa ingin tahu mereka saja, melainkan mereka ingin mendapatkan peneguhan atas kepercayaan yang dianut. Dengan pertanyaan itu, mereka ingin Yesus mengakui ajaran mereka. Mengenai hal ini, kita dapat memahami bahwa orang yang hidup di dunia untuk Allah akan mengalami hidup kekal yang ditujukan bagi Allah karena Allah yang kita sembah adalah Allah orang-orang hidup, dan dihadapan-Nya semua orang hidup (ayat 38).
Selain itu, kita juga diingatkan bahwa kita tidak boleh hidup dengan pemikiran seolah-olah hidup ini hanya akan berakhir di dunia ini. Lakukanlah hal-hal yang membuat kita dapat menjadi bagian dari “orang-orang yang dianggap layak menjadi bagian dalam dunia yang lain itu” (ayat 34) yaitu dengan melakukan kehendak Bapa di surga dan tidak berfokus pada perkara duniawi saja melainkan juga berfokus pada perkara yang ‘diatas’ yang akan membawa kita kepada kebangkitan hidup yang kekal.
Lakukanlah hal yang menyenangkan hati Tuhan selama di dunia ini, karena hal itu akan memuliakan Tuhan. God bless!!!
No Comments