“…Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk.” (Luk. 16:25a)
Kisah tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin ini menjadi peringatan bagi umat Tuhan di akhir zaman ini. Banyak ayat dalam Alkitab begitu tegas menegur dan memperingatkan orang kaya. Pertanyaannya adalah apakah kita tidak boleh menjadi orang kaya? Orang-orang kaya yang hatinya hanya tertuju pada hartanya itulah yang menyulitkan mereka masuk sorga, seperti tertulis: “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” (Mat. 6:21). Seringkali kekayaan membuat orang salah orientasi hidup, inilah yang hendak disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam perumpamaan ini. Orang kaya yang digambarkan dalam ayat nas di atas adalah orang kaya yang egois, yang hidupnya hanya berpusat pada diri sendiri, yang tidak menggunakan kekayaannya untuk memuliakan Tuhan.
Apalah artinya seseorang memiliki harta yang berlimpah-limpah bila akhirnya harus mengalami kebinasaan kekal? Namun, miskin dan menderita di bumi juga bukanlah ukuran bagi seseorang bahwa ia akan masuk sorga. Maka dari itu, jika dipercayakan kekayaan, gunakanlah untuk kemuliaan Tuhan, bukan untuk kemuliaan diri sendiri. Penghukuman kekal berlaku bagi siapa saja yang menolak untuk percaya kepada Kristus, tidak hanya untuk si kaya dan si miskin. Tidak ada keselamatan di luar Kristus! Apapun yang dipercayakan oleh Tuhan harus dipergunakan juga untuk kemuliaan-Nya.
Kekayaan yang kita miliki tidak akan pernah menjamin kita ke sorga, hanya melalui Kristuslah kita mendapatkan keselamatan. God bless!!!
No Comments