Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. (Luk. 14:13)
Pepatah Jawa berkata: Sapa nandur, ngunduh (siapa menanam, akan memetik buahnya). Namun, terkadang orang menerapkan pepatah ini secara tidak tepat. Ada saja orang-orang yang memberi dengan mengharapkan imbalan. Misalnya ada orang yang mengadakan sebuah pesta dengan biaya sedikit, ia mengundang orang-orang yang memiliki banyak harta dengan tujuan ia mendapatkan uang lebih. Memberi dengan mengharapkan imbalan merupakan hal yang tidak berkenan di hadapan hati Tuhan, hal itu sama artinya kita tidak tulus dalam memberi. Yesus memberikan perintah atau nasihat kepada kita, “Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta” (ay. 13). Pada dasarnya, segala sesuatu yang kita lakukan untuk Tuhan, kita telah menerima upah dari-Nya.
Tuhan Yesus telah menunjukkan teladan dalam memberi, Ia tidak menuntut imbalan dari kita. Ia hanya mengharapkan kita percaya sepenuhnya kepada-Nya, agar kita hidup bersama-sama dengan-Nya di dalam kekekalan. Mari kita ikuti teladan Kristus dalam memberi, kita harus memiliki sikap hati yang tulus. Tuhan memanggil kita supaya menjadi berkat bagi dunia ini, bukan menjadi orang yang mementingkan dan mencari keuntungan sendiri. Maka bersyukurlah kepada Tuhan jika sampai saat ini kita masih diberi Tuhan kesempatan menjadi saluran berkat-Nya dalam dunia ini.
Memberilah dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan, sebab Tuhan sendirilah yang akan memperhitungkan apa yang kita lakukan untuk-Nya. God bless!!!
No Comments