Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu dengan yang lain. (Mrk. 14:56)
Setelah Tuhan Yesus ditangkap, Ia dibawa ke hadapan Mahkamah untuk diadili. Imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya (Mrk. 14:55). Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Tuhan Yesus, tetapi kesaksian-kesaksian itu tidak ada yang sesuai antara yang satu dengan yang lainnya. Semua itu dilakukan untuk memenuhi ambisi pribadi mereka. Padahal semua tuduhan yang diarahkan kepada Tuhan Yesus tidak ada yang benar. Dorongan untuk merekayasa suatu kesaksian palsu dipandang sebagai upaya yang sah-sah saja. Dalam situasi yang demikian yang benar pun bisa diubah menjadi yang salah. Mereka yang menjunjung tinggi hukum Taurat untuk tidak bersaksi dusta (Kel. 20:16) dilanggar tanpa ada penyesalan.
Dari peristiwa ini kita bisa belajar, bahwa mencari kebenaran kepada orang-orang yang sudah membenci kita akan sangat sulit untuk didapatkan. Kiranya kita dijauhkan dari sikap hati yang picik seperti itu, supaya kita dapat melihat kebenaran dengan hati yang jernih. Selain itu, kesalahan yang dilakukan bersama-sama pun seolah-olah terlihat seperti kebenaran. Ingatlah bahwa orang percaya terpanggil untuk menyatakan kebenaran kepada dunia yang jahat ini. Maka dari itu, berjalanlah lurus di atas prinsip-prinsip kebenaran, meski untuk hal itu harus ada yang dikorbankan. Bukankah orang percaya terpanggil untuk menegakkan kebenaran? Jadilah orang percaya yang selalu menceritakan kesaksian yang benar.
Hidup dalam keadilan dan kebenaran adalah panggilan setiap orang percaya yang mencintai Tuhan Yesus. God bless!!!
No Comments