Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: “Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat.” (Mrk. 14:44)
Pernahkah kita dikhianati oleh orang terdekat kita? Apakah kita mampu bersikap sabar terhadap orang yang mengkhianati kita? Tentu sangat meyakitkan dikhianati oleh orang terdekat kita. Sungguh ironis membayangkan peristiwa pada waktu Tuhan Yesus ditangkap, terlebih lagi orang yang menyerahkan-Nya adalah murid yang dipilih-Nya sendiri, yaitu Yudas. Pengkhianatan Yudas ditandai dengan sebuah ciuman. Ciuman tersebut dilakukan bukan sebagai tanda penghormatan Yudas kepada Yesus, melainkan sebagai tanda bagi para imam kepala dan ahli Taurat untuk menangkap Yesus. Tidak hanya itu saja rasa sakit yang dialami oleh Tuhan Yesus, terlebih lagi Injil Markus mencatat: “semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri” (Mrk. 14:50). Tak ada yang tersisa, semua murid meninggalkan Tuhan Yesus.
Jangan pernah meninggalkan Tuhan Yesus demi sesuatu yang bersifat sementara. Bukankah Yudas menyerahkan Tuhan Yesus hanya demi 30 keping perak? Dari hal ini kita bisa menilai, bahwa pada saat itu para murid belum sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus, sehingga mereka tidak memiliki kesetiaan kepada-Nya. Maka dari itu, penting bagi semua orang percaya untuk meletakkan dasar iman kita dengan benar, agar kita tidak mengkhianati Tuhan Yesus, bahkan meninggalkan-Nya pada masa-masa sulit yang kita alami. Jadikanlah Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi, dan jagalah iman kita sampai akhir kehidupan kita di dunia ini.
Orang yang memiliki iman yang benar pasti tidak akan meninggalkan Tuhan Yesus. God bless!!!
No Comments