Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita (Mrk. 12:7).
Yesus kembali menerangkan bagaimana sikap Allah terhadap umat-Nya melalui sebuah perumpamaan. Dalam perumpaman ini, Yesus memakai lukisan kebun anggur. Pemilik kebun anggur menyewakan kebun anggurnya kepada penggarap. Ketika tiba musimnya, pemilik kebun itu menyuruh hambanya untuk menerima sebagian hasil kebun anggurnya dari para penggarap. Tetapi para penggarap itu malah memukuli hamba tersebut. Tiga hamba yang diutus diperlakukan tidak benar. Hingga akhirnya ia mengutus anaknya, dengan harapan bahwa perkataan anaknya pasti akan di dengar. Namun, hasilnya pun sama saja, keadaannya lebih parah. Anaknya dibunuh.
Perumpamaan ini menunjukkan kesalahan bangsa Israel. Mereka telah menjadikan Kerajaan Allah sebagai milik pribadi, memandang rendah pada Firman-Nya, dan menolak menaati Putera-Nya, yaitu Yesus Kristus. Penolakan akan Kristus berujung pada maut. Dari hal ini kita melihat bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan di dunia ini akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Yesus mengingatkan bahwa mata Allah selalu mengawasi mereka dari tempat yang jauh. Terimalah Kristus dalam hidup kita, agar Dia bertakhta sepenuhnya atas hidup kita.
Yesus yang diperlakukan seperti kriminal akan menjadi hakim dunia. God bless!!!
No Comments