Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: “Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!” (Mrk. 11:17)
Bagi bangsa Yahudi, Bait Allah bukan hanya sebagai tempat beribadah, tetapi juga merupakan simbol kesatuan politik, sosial, dan ekonomi. Fungsi Bait Allah sebagai rumah doa berubah menjadi pusat perdagangan bagi orang-orang Yahudi. Para imam menyalahgunakan fungsi bait Allah yang sesungguhnya. Itulah yang menjadi alasan mengapa Tuhan Yesus menindak tegas setiap orang yang menyalahgunakan bait Allah tersebut. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya. Bait Allah yang seharusnya dijaga dan dirawat supaya tetap bersih dan rapi malah dirusak dan dikotori.
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? (1 Kor. 3:16). Bait Allah yang sesungguhnya adalah hidup kita, karena itu kita harus menjaga dan memeliharanya supaya tetap berkenan di hadapan Tuhan. Kita harus hidup di dalam kekudusan, bukan dalam kecemaran yang pada akhirnya membuat kita hidup jauh dari Tuhan. Berhenti memikirkan hal-hal yang bersifat duniawi, karena tanpa disadari kita telah mengotori bait Allah.
Hidup kita adalah Bait Allah yang kudus, sebuah tempat dimana Allah bertakhta. God bless!!!
No Comments