Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!” Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya. (Mrk. 11:4)
Sepintas jika kita membaca konteks firman Tuhan hari ini sangatlah aneh. Firman Tuhan tersebut menuliskan bahwa saat itu Yesus sedang lapar, lalu Ia melihat ada pohon ara yang daunnya lebat. Yesus berharap menemukan buah-buahan untuk di makan pada pohon ara tersebut, akan tetapi kemudian Yesus marah karena ternyata tidak menemukan buah ara pada pohon tersebut. Yesus berharap mendapatkan buah ara di mana bukan musim buah ara untuk berbuah. Jika kita tidak berusaha mengetahui tentang buah ara, maka kita akan menyimpulkan bahwa Tuhan Yesus aneh. Namun, ternyata pohon ara sebelum memasuki musim berbuah, ia akan mengeluarkan buah-buah awal. Buah awal ini menjadi pertanda apakah pohon ara tersebut akan berbuah atau tidak. Jika tidak mengeluarkan buah awal, hal ini menunjukkan bahwa pohon ara tersebut tidak akan berbuah.
Apa yang Yesus ingin ajarkan kepada kita? Yesus mau mengatakan, bahwa “kalau berbuah itu jangan musiman. Berbuahlah setiap hari, setiap waktu.” Yesus sedang mencari ‘pohon’ yang berbuah setiap waktu, tanpa mengenal musim. Kehidupan orang Kristen harus bisa berbuah setiap hari, agar buah kita bisa dinikmati setiap hari. Kunci untuk hidup berbuah adalah dengan melekat pada Kristus. Mari, jadilah orang Kristen yang hidup menghasilkan buah setiap hari.
Kekristenan yang tidak menghasilkan buah adalah kekristenan yang mandul. God bless!!!
No Comments