Maka kata Yesus kepada perempuan itu: “Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.” (Mrk. 7:29)
Firman Tuhan hari ini menceritakan tentang seorang perempuan dari bangsa Yunani Siro-Fenesia yang datang pada Yesus untuk memohon pertolongan kepada-Nya agar mengusir setan yang ada di dalam tubuh anaknya. Namun, Tuhan Yesus tidak secara langsung menerima permohonannya, Yesus justru bersikap seperti layaknya orang Yahudi yang memandang rendah bangsa lain. Sebenarnya, apa yang dilakukan Tuhan Yesus bukan bermaksud untuk merendahkan perempuan tersebut, tetapi Yesus ingin menguji iman perempuan tersebut. Perempuan itu tidak menyerah. Dengan gigih, ia berjuang agar anaknya pulih. Tuhan Yesus melihat iman yang besar dari perempuan tersebut. “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.” (ayat 28). Ia percaya bahwa Yesus memiliki kuasa dan sanggup melakukan mujizat.
Memperkatakan iman bukanlah sekedar berkata-kata dan meyakini perkataan tersebut, percaya bahwa apa yang kita katakan akan terjadi. Memperkatakan iman adalah sebuah tindakan yang didasarkan pada firman dan kehendak Tuhan. Perkataan yang kita katakan bukan untuk pemuas hidup kita, tetapi tujuannya untuk menyatakan kuasa Tuhan. Apakah perkataan kita sehari-hari senantiasa menyatakan iman? Jika belum, berubahlah! Landaskan perkataan kita kepada firman Tuhan, bukan pada kehendak kita.
Memperkatakan iman adalah sebuah tindakan yang didasari pada firman dan keyakinan bahwa Yesus sanggup melakukan segala sesuatu. God bless!!!
No Comments