Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. (Mrk. 6:46)
Kita pasti sering mendengar istilah, ‘doa adalah nafas hidup orang percaya.’ Artinya tanpa berdoa kerohanian seseorang akan mati. Istilah itu merupakan istilah yang sangat mendalam dan harus dihidupi. Saat di dunia, Tuhan Yesus telah memberikan teladan kepada pengikut-Nya untuk memiliki gaya hidup berdoa. Setelah melayani orang banyak, Yesus mengambil waktu untuk bersekutu dengan Allah Bapa. Hari yang sibuk tidak membuat Yesus merasa tidak punya waktu untuk berdoa. Kesibukan pelayanan justru membuat Yesus merasa harus berdoa. Dalam kita Injil dituliskan bahwa pagi subuh Yesus berdoa (Mrk. 1:35), 40 hari berpuasa dan berdoa (Mat. 4:2), semalaman berdoa, terbiasa ke tempat yang sama berdoa (Mrk 6:46), Hal tersebut menunjukkan ketergantungan Yesus pada Bapa. Lalu bagaimana dengan kita?
Di dalam berdoa, kita tidak sedang menyisakan waktu untuk Tuhan Yesus, melainkan harus menyediakan waktu untuk-Nya. Kadang-kadang kesibukan pelayanan membuat kita merasa sudah cukup bersekutu dengan-Nya. Melalui doa kita sedang menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Tuhan. Kita terlalu sibuk mengerjakan apa yang diluar, tetapi lupa untuk mengubah sesuatu yang penting dihidup kita. Akhirnya dalam pelayanan kita terlihat begitu menyala-nyala, tetapi ternyata rohani kita sedang keropos. Jadikanlah doa sebagai gaya hidup kita setiap waktu, supaya kita semakin mengenal Tuhan Yesus lebih lagi.
Kehidupan doa harus dibangun setiap detik dalam hidup kita, bukan hanya saat ada pergumulan. God bless!!!
No Comments