Tetapi jawab-Nya: “Kamu harus memberi mereka makan! ” Kata mereka kepada-Nya: “Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?” (Mrk. 6:37)
Kisah Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang ini merupakan kisah yang tidak asing bagi kita semua orang percaya. Setelah kembali dari pelayanan-Nya yang padat, para rasul berniat beristirahat sejenak untuk melepas lelah setelah mereka menceritakan semua yang dilakukan kepada Tuhan Yesus. Namun, orang banyak mengikuti Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya. Para murid mengusulkan kepada Tuhan Yesus agar orang-orang membeli makan, sebab para murid tidak memiliki makanan yang dapat diberikan kepada orang banyak. Namun Yesus menjawab murid-murid-Nya dan memerintahkan mereka, “Kamu harus memberi mereka makan!” Pada akhirnya orang banyak dapat makan melalui mujizat 5 roti dan 2 ikan.
Dari Tuhan Yesus kita belajar bahwa sebagai anak Tuhan kita harus melayani jiwa-jiwa dengan sepenuh hati dan belas kasihan. Pelayanan yang kita lakukan bukan hanya sekedar mendoakan dan menyampaikan firman, tetapi kita harus mempraktekkan kasih yang sesungguhnya. Mempraktekkan kasih di tengah situasi yang sulit seperti sekarang ini adalah tidak mudah, tuntutan kebutuhan hidup yang tinggi seringkali membuat orang menjadi egois. Di tengah keadaan-Nya yang lelah, Tuhan Yesus tetap belajar mengasihi jiwa-jiwa dengan sepenuh hati. Ia datang ke dunia bukan untuk dilayani, tapi melayani. Ia datang untuk memberi, bukan untuk menerima. Ia melayani bukan untuk mencari makan, namun memberi makan.
Milikilah hati seperti Tuhan Yesus agar kita mampu melayani jiwa-jiwa dengan sepenuh hati. God bless!!!
No Comments