Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.
“Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati” (1 Sam. 16:7b). Benar apa yang dituliskan oleh firman Tuhan, manusia cenderung melihat keadaan fisik dan status seseorang. Pada umumnya orang yang memiliki status sosial tinggi akan jauh lebih di hormati dibandingkan orang yang terlihat biasa saja. Tidak sedikit juga hal ini terjadi di gereja, orang yang kaya akan lebih di hormati dan diberikan tempat yang terbaik. Yesus pun pernah dikucilkan karena memiliki status sosial yang rendah, karena Ia adalah anak tukang kayu. Orang menjadi kecewa karena mereka tahu bagaimana kehidupan keluarganya, akibatnya Tuhan Yesus tidak dapat melakukan mujizat disana. Seorang nabi tidak dihormati di tempat dari mana Ia berasal.
Firman Tuhan hari ini mengajarkan untuk belajar percaya Yesus bukan karena latar belakangnya, semua itu hanya statusnya sebagai manusia. Sekalipun Ia hanya tukang kayu, Tukang Kayu dari Nazaret itu mau menerima orang yang menyerahkan hidup kepada-Nya, Ia akan membentuknya menjadi perkakas yang indah dan berguna bagi Kerajaan-Nya. Percayalah kepada Yesus bukan karena status sosialnya, namun karena apa yang Ia sudah perbuat bagi kita.
Sebagai orang percaya, kita perlu menilai orang dari kaca mata yang benar, bukan karena status sosialnya atau silsilah keluarganya. Jangan seperti orang-orang Nazareth yang menilai Yesus karena status sosialnya, namun bersahabatlah dengan orang-orang yang benar-benar bisa membangun hidup kita. Belajarlah untuk melihat hati seseorang, bukan karena penampilannya.
Sekalipun di dunia ini Yesus hanyalah seorang tukang kayu, namun hidupnya berdampak bagi orang-orang yang berjumpa dengan-Nya. God bless!!!
No Comments