Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: “Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa? (Mrk. 2:16)
Orang Farisi adalah pemuka agama yang selalu merasa dirinya paling benar. Mereka melakukan kegiatan-kegiatan rohaninya hanya untuk dilihat orang, supaya mereka dianggap suci. Seringkali mereka juga memposisikan diri seperti Tuhan, menjadi hakim atas sesamanya. Mereka yang dipandang berdosa tidak boleh beribadah kepada Allah dan tidak layak dijadikan teman. Tuhan Yesus mengecam segala yang dilakukan oleh orang Farisi. Tindakan-Nya sungguh berbeda dengan para ahli Taurat dan Farisi yang cenderung mengucilkan orang berdosa.
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Meskipun demikian, manusia memiliki kekurangan dan kelebihan. Selama masih hidup di dunia, ada kemungkinan manusia bisa jatuh dalam dosa jika tidak hidup dalam tuntunan Roh Kudus. Kita harus bersyukur kepada Tuhan Yesus, jika Ia mau mati untuk keselamatan kita. Dengan hal ini, seharusnya membuat kita sadar untuk selalu rendah hati, tanpa Tuhan Yesus kita bukanlah apa-apa. Jangan menjadi sombong, merasa diri paling benar dan suci, sebab di luar Kristus kita akan binasa. Kita diselamatkan oleh Tuhan Yesus untuk menjangkau mereka yang masih hidup di dalam dosa. Tanpa menerima orang yang berdosa terlebih dahulu, kita tidak mungkin bisa menyelamatkan mereka. Berhenti menghakimi, kasihi dan bawalah mereka kepada Kristus sehingga hidup mereka diubahkan.
Berhentilah menjadi orang yang merasa diri paling benar, sebab hanya Kristuslah yang paling benar. God bless!!!
No Comments