Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. (Mrk. 2:4)
Pada perikop sebelumnya Yesus berada di Galilea untuk memberitakan Kerjaan Allah. Pada kesempatan lain, Yesus kembali lagi ke Kapernaum, yaitu kota nelayan yang penting, terletak di pantai Utara Danau Galilea. Tuhan Yesus memberitakan Firman kepada mereka yang berkumpul di rumah tersebut. Di tengah pemberitaan firman, datanglah orang yang lumpuh digotong oleh empat orang. Namun, mereka terhalang mendekat kepada Yesus karena kerumunan orang pada saat itu. Mereka tidak menyerah dan tidak pulang karena banyaknya kerumunan. Mereka mencari jalan dengan membuka atap, lalu mereka menurunkan tilam sehingga Si Lumpuh dapat bertemu dengan Yesus. Anehnya, Yesus tidak langsung menyembuhkan si lumpuh, melainkan mengampuni dosanya. Tuhan Yesus tahu bahwa dalam pandangan orang Yahudi orang yang sakit disebabkan oleh dosa, setelah itu Tuhan Yesus menyembuhkan sakitnya.
Kesembuhan adalah kehendak Tuhan, namun untuk mengalaminya diperlukan iman. Iman adalah percaya bahwa Yesus dapat melakukan segala sesuatu dalam hidup kita. Dengan iman kita menjalani kehidupan tanpa ragu dan berserah kepada Tuhan. Dengan iman orang-orang yang membawanya, orang lumpuh disembuhkan. Iman mendorong kita untuk senantiasa datang kepada Tuhan Yesus. Iman membuat kita memiliki pengharapan yang benar dalam Kristus. Untuk itu, milikilah iman yang teguh di dalam Tuhan, bukan iman yang setengah hati.
Iman membuat segala sesuatu menjadi mungkin. God bless!!!
No Comments