Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: “Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahatpun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya (Mrk. 1:27)
Menurut KBBI takjub adalah kagum; heran (akan kehebatan, keindahan, keelokan seseorang atau sesuatu). Pada dasarnya, setiap manusia suka menceritakan kejadian-kejadian yang spektakuler atau yang mengena di hati dan pikirannya. Inilah ekspresi orang-orang yang melihat bagaimana Tuhan Yesus mengusir roh jahat. Tidak heran bahwa apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus menjadi perbincangan saat itu, bahkan beritanya menyebar sampai ke seluruh penjuru Galilea. Akan tetapi, ketakjuban mereka hanyalah sebatas kagum dan rasa heran atas perbuatan Tuhan Yesus. Apa yang dilihat tidak membuat mereka ingin mengenal Tuhan secara pribadi, mereka hanya terlarut dalam euphoria kehebatan-Nya.
Terkadang atau bahkan seringkali hal ini terjadi dalam kehidupan kita. Saat dalam pergumulan, kita berdoa untuk meminta mujizat kepada-Nya. Akhirnya, Tuhan Yesus menolong dan kita kagum akan apa yang dilakukan-Nya. Namun, pada saat dalam pergumulan yang berat, kita berdoa dan Tuhan tidak kunjung menjawab doa kita. Kita mempertanyakan kembali kuasa-Nya, seharusnya kita tetap takjub meskipun Dia belum menjawab doa kita. Sebagai orang percaya, mari koreksi hidup kekristenan kita secara jujur. Apakah kerohanian kita hanya sekadar kagum tetapi tidak mau menaati-Nya? Jangan hanya sekedar takjub akan kuasa-Nya, namun mulailah untuk belajar mengenali dan mempercayai Tuhan Yesus.
Kekaguman kita akan perbuatan-Nya harus diresponi dengan sikap hati untuk mau percaya dan mengenali-Nya. God bless!!!
No Comments