Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” (Mrk. 1:11)
Allah berkenan mengutus anak-Nya yang tunggal untuk melakukan misi penyelamatan dunia, yaitu Yesus Kristus Tuhan kita. Allah berkenan terhadap kerendahan hati-Nya yang rela dibaptis oleh Yohanes Pembaptis yang penuh dengan kelemahan dan keterbatasan. Yohanes Pembaptis pun mengakui keterbatasannya. “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?” Tetapi, Yesus menjawab: “Biarlah kita melakukannya untuk menggenapkan firman Allah.” (Mat. 3:14-15). Tuhan Yesus telah memberikan teladan ketaatan kepada kita terhadap kehendak Bapa. Ia Menempatkan diri-Nya setara dengan orang berdosa sekalipun Ia sendiri tidak perlu bertobat dari dosa.
Perkenanan Tuhan Yesus bukan sebagai akibat karena Dia telah melakukan sesuatu, tetapi karena memang Ia adalah Allah. Tetapi dalam keadaan-Nya sebagai manusia Ia telah merendahkan hati kepada perintah dan kehendak Bapa, ini adalah teladan yang luar biasa yang harus dilakukan oleh orang percaya. Sebab, kita yang mengaku orang percaya kepada Kristus seringkali sukar tunduk kepada perintah-Nya. Orang yang percaya pada Kristus pasti taat pada kehendak Bapa. Daud adalah orang yang berkenan, bukan karena ia tidak pernah melakukan dosa, melainkan karena ia melakukan kehendak Bapa (Kis. 13:22). Baiklah kita menunjukkan iman kita kepada-Nya dengan hidup melakukan kehendak Bapa di dalam hidup ini, bukan hidup berdasarkan kehendak pribadi.
Orang yang berkenan adalah orang yang melakukan kehendak Bapa. God bless!!!
No Comments