Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” (Mat. 22:21)
Orang Farisi berusaha menjerat Tuhan Yesus dengan sebuah pertanyaan dengan harapan, Ia terjebak dengan pertanyaan tersebut. Mereka membawa orang-orang Herodian yang mendukung pemerintahan Romawi. Perlukah membayar pajak kepada kaisar? Jika Yesus menjawab ‘perlu’ maka Ia akan dianggap mendukung penjajahan romawi, jika tidak maka Yesus dianggap memberontak. Mendengar pertanyaan tersebut, Tuhan Yesus pun menanggapinya dengan bijaksana, meskipun Tuhan Yesus tahu maksud dari pertanyaan tersebut. Orang Farisi datang dengan kemunafikannya, memuji Yesus dengan maksud terselubung. Mereka berusaha menangkap Tuhan Yesus dengan memakai orang romawi. Jawaban Tuhan Yesus mengandung arti bahwa sebagai manusia yang takut akan Tuhan, kita perlu taat kepada Tuhan dan pemerintah.
Dalam hidup ini, Tuhan Yesus sudah sepatutnya kita hormati, sebab Ia adalah pemberi hidup. Dan sebagai warga negara Indonesia, kita juga perlu taat kepada setiap aturan yang ada di bangsa ini. Menjadi umat Tuhan tidak berarti terbebas dari tanggung jawab sebagai warga negara untuk tunduk kepada hukum. Setiap orang percaya harus hidup menjadi teladan di dalam hidup berbangsa, kita tidak boleh lalai untuk ikut memajukan bangsa dimana kita berada. Bukankah firman Tuhan menuliskan berdoalah untuk kesejahteraan dimana Tuhan tempatkan? (Yer. 29:7). Jadilah umat Tuhan yang menjadi teladan.
Berikan apa yang wajib diberikan kepada Allah, dan berikan apa yang wajib diberikan kepada pemerintah. God bless!!!
No Comments