Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” (Mat. 21:23)
Ada banyak motivasi orang mengajukan pertanyaan, ada yang benar-benar ingin mendapatkan informasi, ada juga yang bermaksud untuk menguji. Saat Tuhan Yesus sedang mengajar di Bait Allah, datanglah imam-imam kepada serta tua-tua bangsa Yahudi kepada Tuhan Yesus. Mereka pun mengajukan pertanyaan kepada Tuhan Yesus dengan maksud untuk menjebak-Nya. Menyikapi tuduhan tersebut, Tuhan Yesus pun menjawab dengan tenang. Tuhan Yesus menjawab pertanyaan mereka dengan mengajukan pertanyaan kembali. Mendengar pertanyaan Tuhan Yesus, para imam kepala dan tua-tua Yahudi pun tidak berani menjawab pertanyaan-Nya.
Mungkin diantara kita pernah mengalami tuduhan terhadap sesuatu yang sebenarnya kita tidak melakukan kesalahan. Orang berusaha mencari-cari kesalahan kita, supaya mereka mendapatkan cara untuk menjatuhkan. Dalam situasi seperti itu, kita perlu belajar dari Tuhan Yesus. Kita perlu bersikap tenang sekalipun dalam keadaan tersebut hati kita pasti ingin membalas perbuatannya. Kunci untuk menyikapi tuduhan adalah tenang dan hadapi persoalan tersebut dengan bijaksana. Tenang membuat kita bisa berpikir dengan baik. Pada akhirnya, Tuhan Yesus dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi-Nya. Kita tidak perlu membalas segala perbuatannya, sebagaimana Tuhan Yesus juga tetap mengasihi orang-orang yang menyerang-Nya. Pergunakanlah kasih dan pikiran Kristus dalam menghadapi persoalan.
Sikapi tuduhan dengan tenang dan bijaksana, supaya kita mendapatkan solusi terbaik dari persoalan yang kita alami. God bless!!!
No Comments