Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” (Mat. 19:27)
Pada dasarnya dalam melakukan segala sesuatu manusia memiliki sifat berpikir untung rugi. Jika hal yang dilakukan tidak mendapatkan keuntungan, sukar bagi manusia untuk mau melakukannya. Hal ini juga yang dipertanyakan oleh Petrus kepada Tuhan Yesus. Pola pikir Petrus didasari dengan untung rugi. Ia belum memahami bahwa seluruh hidupnya telah dibeli oleh Allah melalui pengorbanan Kristus. Ketidakmengertiannya terhadap hal tersebut pada akhirnya membawanya ke dalam pemahaman yang salah dalam mengikut Kristus. Yesus pun menjawab dengan sabar, Ia tidak kecewa dengan pertanyaan Petrus. Tuhan Yesus pun menegaskan bahwa tidak ada yang sia-sia dalam mengikut-Nya, akan ada upah kekal yang akan diberikan.
Allah telah membayar lunas segala pelanggaran dan dosa manusia melalui korban Kristus di kayu salib. Ia telah memberikan segalanya bagi kita, seharusnya kita tidak perlu menuntut upah lagi. Dia telah memberikan upah yang tidak dapat digantikan oleh apapun, yang membuat kita layak menerima keselamatan. Lakukan segala sesuatu tanpa pamrih, lakukan dengan kasih tanpa didasari upah. Percayalah bahwa apapun yang kita lakukan untuk Kristus tidak pernah sia-sia, Tuhan memperhitungkannya. Yang terpenting adalah lakukan segalanya dengan motivasi yang benar.
Sudah sepantasnya kita membalas kebaikan Allah dengan cara melayani-Nya tanpa pamrih. God bless!!!
No Comments