Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: “Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan (Mat. 12:24)
Pernahkah kita memikirkan bagaimana enaknya hidup di zaman Tuhan Yesus? Apakah benar demikian? Mungkin karena kita melihat bagaimana mikjizat dapat terjadi dengan mudah. Kita melihat kehidupan pada saat itu dengan pola pikir masa kini. Jika kita hidup pada masa itu, mungkin kita menjadi salah satu orang yang akan menyalibkan Tuhan Yesus. Kita menjadi bagian dari orang Farisi yang berusaha untuk selalu menjatuhkan Tuhan Yesus.
Pada hari itu Yesus menyembuhkan orang yang buta dan bisu yang sekaligus dirasuki setan. Sebuah mukjizat yang menakjubkan, yang menunjukkan bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang dapat melakukan hal-hal yang luar biasa. Namun sekali lagi, bahwa orang-orang Farisi yang melihat saat itu tidak percaya apa yang diperbuat-Nya, bahkan menuduh bahwa Yesus mengusir Setan dengan kuasa Beelzebul. Begitu piciknya hati dan pikiran mereka terhadap Tuhan Yesus, sekalipun mereka sudah melihat kebenaran di dalam Yesus, hati mereka tetap bebal untuk menyembah dan mengakui ketuhanan-Nya.
Kehidupan orang Farisi menjadi satu refleksi untuk hidup kekristenan kita, supaya kita tidak seperti mereka. Saat kebenaran dinyatakan seharusnya membuat hati dan pikiran kita terbuka, kita tidak menjadi orang yang bebal. Tahu akan kebenaran tetapi tidak mau mempercayai dan menghidupinya. Tunduklah terhadap kebenaran dan jadikanlah kebenaran sebagai alat untuk mengintrospeksi diri kita agar kita hidup sesuai dengan firman-Nya.
Buanglah hati yang bebal, tunduklah dan hidupilah kebenaran. God bless
No Comments