Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya (Mat. 11:20)
Yesus mengecam beberapa kota yang tidak bertobat, sekalipun di sana Dia banyak melakukan mukjizat-Nya (20). Kota-kota itu adalah Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum (ay. 21-24). Kecaman Tuhan Yesus kepada kota-kota tersebut seharusnya menjadi sebuah pelajaran bagi kita supaya hidup di dalam pertobatan. Sekalipun mereka telah menerima mukjizat, tampaknya hal itu tidak membuat hati mereka bertobat. Sikap seperti ini tentu akan membuat hati Tuhan Yesus marah. Kedegilan dan kebebalan hati merupakan hal yang sangat dibenci oleh Tuhan Yesus.
Sebagai orang percaya, belajarlah untuk tidak mengeraskan hati saat menerima kebenaran. Kita harus belajar untuk membuka hati kita untuk siap diubahkan oleh kuasa Roh Kudus. Jangan menjadi orang Kristen yang hanya mengejar mukjizat, karena iman yang berlandaskan mukjizat merupakan sebuah kesalahan. Iman yang seperti itu akan mudah digoncangkan dengan berbagai masalah. Datanglah kepada Yesus setiap waktu, bukan karena ada pergumulan saja. Seringkali kita datang kepada Tuhan Yesus dengan berbagai motivasi yang salah, kita berharap Tuhan memberkati segala yang kita minta. Berhenti memperlakukan seperti mesin ATM, orang datang dengan menekan tombol dan memasukkan sejumlah nominal lalu uangnya keluar. Datanglah kepada-Nya karena kita rindu mendengar suara-Nya, sehingga hidup kita semakin diubahkan serupa dengan-Nya.
Jangan landaskan iman kita kepada mukjizat, landaskanlah iman kita hanya kepada Yesus. God bless!!!
No Comments