Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. (Mat. 9:35)
Melihat semua pelayanan yang Tuhan Yesus lakukan membuktikan bahwa apa yang Ia katakan adalah benar, bahwa “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Mat. 20:28). Yesus benar-benar mengasihi jiwa-jiwa dengan penuh belas kasihan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, belas kasihan artinya perasaan iba atau sedih melihat orang lain menderita. Perasaan inilah yang mendorong Tuhan Yesus untuk melakukan mujizat-mujizat-Nya. Dia tidak hanya melihat saja, tetapi Tuhan Yesus jug berusaha meringangkan dan bahkan melepaskan mereka dari segala kelemahan hidup mereka.
Melayani perlu didasari perasaan belas kasihan. Tanpa belas kasihan pelayanan kita akan menjadi pelayanan yang penuh dengan motivasi yang salah. Memang tidak mudah untuk melayani Tuhan, selalu ada tantangan. Mungkin juga ada perasaan lelah, karena tidak semua orang yang kita layani mudah ditangani, tidak sedikit mengalami penolakan. Terkadang juga ada perasaan ingin mundur dari pelayanan, tetapi sebelum melangkah mundur, ingatlah kembali akan jiwa-jiwa, pandanglah mereka dengan penuh belas kasihan. Banyak orang yang perlu uluran tangan kita, mereka yang mengalami sakit, dibelenggu dosa, hidup dalam kepahitan, mereka semua perlu dipulihkan di dalam Yesus. Tuhan Yesus mau memakai kita untuk menjadi alat-Nya, untuk itu milikilah hati yang penuh dengan belas kasihan, yang merindukan jiwa-jiwa diselamatkan oleh Tuhan Yesus.
Pelayanan tanpa belas kasihan pelayanan akan menjadi pelayanan yang penuh tendensius. God bless
No Comments