Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanespun menuruti-Nya. (Mat. 3:15)
Menjelang pelayanan- Nya, Yesus memberi diri dibaptis oleh Yohanes. Ritual pembaptisan telah lama dikenal dan dilakukan oleh beberapa agama, seperti yang dilakukan oleh Mandaeanisme, Sikhisme, dan beberapa sekte kuno Yahudi. Tujuan dari pembaptisannya adalah sebagai upacara pemurnian atau penghapusan dosa, medianya menggunakan air. Pertanyaannya, kenapa Tuhan Yesus harus dibaptis? Apakah Dia adalah benar-benar manusia yang berdosa sama seperti kita? Anggapan seperti itu adalah sebuah pemahaman yang keliru. Ketika kita membaca dengan teliti, tujuan dari pembaptisan Yesus adalah supaya firman Allah harus tergenapi. Pembaptisannya juga merupakan sebuah lambang pengurapan bahwa Dia adalah Mesias yang diurapi, seperti pendapat yang dikemukakan oleh Deane Bergant.
Selain itu, tujuan lain kenapa Yesus dibaptis adalah memberikan teladan kepada setiap kita bahwa semua orang yang percaya kepada-Nya harus dibaptis, sebagai lambang pengakuan bahwa kita adalah pengikut Kristus. Secara posisi, Tuhan Yesus tentu diatas segala-galanya dibandingkan Yohanes Pembaptis, sebab Ia adalah Tuhan dan Juruselamat, tetapi Kristus merendahkan hati-Nya untuk dibaptis oleh Yohanes supaya firman Allah digenapi. Hal inilah yang seharusnya menggugah hati kita untuk hidup semakin rendah hati, melepaskan segala ego kita dalam segala aspek kehidupan. Marilah kita belajar rendah hati yang tidak berpikir, “Aku lebih besar daripada kamu.”
Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan (Ams. 18:12). God bless!!!
No Comments